Ini Dia, Alasan Masih Dipakainya Istilah "Arus Listrik"

Mengapa istilah "arus listrik" masih dipertahankan orang hingga sekarang jika sesungguhnya yang mengalir adalah elektron? Kita revisi saja konsep kita mengenal arus listrik, yang semula berbunyi, "Arus listrik mengalir dari kutub positif menuju ke kutub negatif" menjadi berbunyi, "Arus listrik mengalir secara relatif dari kutub positif menuju ke kutub negatif".

Gerak relatif dialami oleh benda yang diam di tempat karena dilihat dari benda lain yang sedang bergerak. Hole-hole mengalami gerak relatif karena dilihat dari elektron-elektron yang sedang bergerak. Jadi, boleh dikatakan bahwa gerak relatif dari hole-hole adalah suatu gerak semu!

George Ohm
George Ohm

Kuat Arus Listrik

Arus listrik itu aliran muatan-muatan listrik dari satu titik ke titik lain di dalam penghantar/rangkaian listrik. Banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan menunjukkan kekuatan dari sebuah arus listrik, atau sering disebut sebagai kuat-arus listrik. Dilambangkan dengan I serta diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.

Tegangan Listrik

Arus listrik mengalir dari satu titik ke titik lainnya karena adanya perbedaan tekanan atau tegangan listrik di antara kedua titik yang bersangkutan. Tegangan listrik dilambangkan dengan V dan diukur dalam satuan Volt.

Arus-Pendek

Sangat tidak dibolehkan menghubungkan secara langsung dua titik bertegangan listrik karena menyebabkan timbulnya arus-pendek (korsleting), dimana kuat-arus listrik menjadi sebesar-besarnya dan sumber tegangan terkuras cepat (drop). Harus ada suatu beban di antara kedua titik itu!

Hambatan Listrik

Sebuah beban listrik memiliki karakteristik yang disebut hambatan listrik. Hambatan itu akan "menghambat" arus listrik yang melewatinya. Dilambangkan dengan R dan diukur dalam satuan Ohm.

Hukum Ohm

Hubungan antara hambatan, kuat arus dan tegangan listrik dinyatakan oleh Hukum Ohm sebagai berikut: 

"Besarnya kuat arus listrik yang mengalir antara dua ujung penghantar berbanding lurus dengan tegangan listrik antara kedua ujung penghantar itu, dan berbanding terbalik dengan hambatan listrik yang ada pada penghantar".

Dirumuskan dengan persamaan matematik :

I = V / R

Rangkaian Listrik Sederhana 

Perhatikan contoh rangkaian listrik sederhana berikut ini. Jika tegangan listrik yang terukur pada lampu (p-q) sebesar V dan lampu itu memiliki hambatan listrik sebesar R, maka persamaan Hukum Ohm diatas dapat dipakai menghitung besar kuat-arus listrik I yang mengalir dalam rangkaian. 

Rangkaian Sederhana
Rangkaian Listrik Sederhana

GGL Sumber dan Tegangan Jepit

Gaya gerak listrik (ggl) pada sebuah sumber listrik menunjukan besarnya tegangan listrik yang terukur pada kedua kutubnya di saat sumber listrik itu dalam keadaan belum terhubung ke beban. GGL sumber listrik lambangkan E dan diukur dalam satuan Volt. Sebuah sumber listrik juga mengandung hambatan listrik yang dilambangkan dengan r.  

Tegangan jepit menunjukkan besarnya tegangan listrik yang terukur pada beban ketika beban itu terhubung ke sumber listrik. Tegangan jepit dilambangkan V. Terdapat sedikit perbedaan pada tegangan yang terukur ketika sumber listrik dalam keadaan tanpa beban dan keadaan ada beban. Pada umumnuya ggl sumber sedikit lebih tinggi daripada tegangan jepitnya.

0 Tanggapan untuk "Ini Dia, Alasan Masih Dipakainya Istilah "Arus Listrik" "

Posting Komentar

Silahkan ajukan pertanyaan, kritik, dan saran tentang materi ini melalui form komentar di bawah. Thanks sebelumnya atas tanggapan yang kamu berikan.