Sebaiknya Belajar Pemrograman ataukah Bahasa Pemrograman

Belajar pemrograman berarti belajar menyelesaikan masalah dan merumuskan algoritmanya, sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti belajar menggunakan suatu bahasa pemrograman yang meliputi tata bahasa (sintaksis), kosakata (instruksi) serta aplikasi penyuntingnya.

Mau Jadi Seorang Programmer ataukah Seorang System Analyst? 

Menguasai pemrograman akan menjadikan kita sebagai seorang system analyst, sedangkan menguasai bahasa pemrograman akan menjadikan kita sebagai seorang programmer. Seorang system analyst pada dasarnya juga merupakan seorang programmer. Dalam belajar pemrograman terdapat proses coding, yaitu proses penulisan kode-kode sesuai dengan bahasa pemrograman yang digunakan. Intinya, bahasa pemrograman yang dipakai boleh apa saja tetapi penekanannya bukan pada bahasanya melainkan pada fungsinya sebagai alat bantu belajar algoritma dan pemrograman.

Apa Arti Algoritma dalam Pemrograman?

Istilah "algoritma" berasal dari nama seorang ilmuan Persia yakni Abu Ja'far Muhammad bin Musa Al Khawarizmi yang menulis kitab Al Jabr w'la Muqobala (Rules of Restoration and Reduction) pada tahun 825M. Nama Al-Khawarizmi dibaca orang barat sebagai Algoritm.

Al Khawarizmi
Al Khawarizmi

Algoritma dapat diartikan sebagai urutan langkah-langkah logis dan sistematis untuk penyelesaian suatu permasalahan. Disini kata kuncinya adalah logis (masuk akal). Algoritma dapat digunakan untuk merepresentasikan suatu urutan kejadian secara logis dan dapat diterapkan di semua kejadian sehari-hari.

Ciri-Ciri sebuah Algoritma

  • Memiliki masukan (input), proses, dan keluaran (output)
  • Memiliki instruksi yang jelas, tidak rancu, dan tidak ambigu.
  • Tepat dan pasti (definite).
  • Berhingga (memiliki stopping criteria).

Syarat sebuah Algortima

  • Tidak bergantung kepada bahasa pemrograman tertentu.
  • Tidak menggunakan simbol dan sintaksis suatu bahasa pemrograman.
  • Notasinya bisa digunakan oleh semua bahasa pemrograman

Notasi Algoritma

Algoritma memiliki notasi yaitu rancangan penyelesaian masalah yang disusun dengan cara penulisan khusus. Terdapat tiga macam notasi algoritma yang lazim dipakai yaitu notasi deskriptif, flow-chart, dan pseudo-code.

Notasi Deskriptif

Dengan notasi ini langkah-langkah penyelesaian masalah dituliskan dengan menggunakan kalimat-kalimat serta urutan-urutan yang jelas. Notasi deskriptif cocok untuk algoritma yang pendek, namun untuk algoritma yang panjang kurang cocok karena cenderung menyulitkan dalam mengkonversinya ke notasi bahasa pemrograman. Contoh notasi deskriptif: 

  1. Mulai
  2. Panaskan minyak
  3. Jika sudah panas, masukkan onde-onde
  4. Tunggu hingga matang
  5. Angkat dan tiriskan
  6. Sajikan di piring g) Selesai

Flow-chart

Disini langkah-langkah penyelesaian masalah disusun dan disajikan secara visual dalam bentuk gambar bagan dengan memakai elemen-elemen diagram alir. Notasi jenis ini cocok untuk algoritma yang tidak begitu panjang, namun masih mengandung kesulitan dalam mentransfernya ke notasi bahasa pemrograman. Contoh notasi flow-chart :

Contoh Notasi Flowchart
Contoh Flowchart

Pseudocode

Disini perumusan langkah-langkah penyelesaian masalah mirip dengan notasi bahasa pemrograman tingkat tinggi, sehingga notasi pseudo-code lebih mudah ditransfer ke notasi bahasa pemrograman. Contoh notasi pseudo-code:

begin
input A
input B
if B<A then A <-- A/B
else B <-- B/A
end

Top-Down Design

Top-down design merupakan pemecahan masalah dengan cara memecahnya menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana (sub-masalah) dan memeriksa hubungan antara sub-sub masalah tersebut guna dikembangkan menjadi lebih terperinci. Setiap sub-masalah (disebut modul) harus memenuhi kriteria: 

  • Mengerjakan tugas spesifik.
  • Tidak terlalu panjang.

Langkah-Langkah Masalah yang Programmable

Masalah yang programmable artinya masalah itu dapat diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman komputer dan dapat dieksekusi/dijalankan. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Lakukan dekomposisi, yaitu menguraikan masalah utama menjadi sub-sub masalah secara tepat.
  2. Memeriksa setiap sub-masalah apakah dapat dipecahkan secara tepat.
  3. Menggabungkan pemecahan semua sub-masalah dengan cara tertentu sehingga masalah utama terpecahkan.
  4. Ulangi langkah (1) hingga (3) sehingga sub-masalah terbagi menjadi sub-sub masalah paling sederhana dan dapat diterjemahkan dalam bahasa pemrograman yang singkat.

Pemrograman

Pemrograman merupakan implementasi dari bahasa pemrograman dan algoritma. Pemrograman meliputi tahap-tahap yang terdiri dari:

  1. Pendefinisan masalah.
  2. Pemilihan garis besar pemecahan.
  3. Dekomposisi langkah (2).
  4. Terjemahkan ke dalam bahasa pemrograman tertentu (coding).
  5. Pengujian (debugging).

Kriteria Program yang Baik

  • Benar, yaitu bebas dari kesalahan baik kesalahan sintaksis, logika, dan runtime.
  • Jelas, baik dari sisi visual dan pemakaian.
  • Efisien, baik dari sisi cara pemecahan masalah, waktu eksekusi, dan ruang penyimpanan.

2 Tanggapan untuk to "Sebaiknya Belajar Pemrograman ataukah Bahasa Pemrograman"

Silahkan ajukan pertanyaan, kritik, dan saran tentang materi ini melalui form komentar di bawah. Thanks sebelumnya atas tanggapan yang kamu berikan.